PALEMBANG, UKN
Awan gelap kasus korupsi proyek revitalisasi Pasar Cinde Palembang kembali menggantung di atas kepala para elit Sumatera Selatan. Setelah menyeret sejumlah tokoh besar, kini giliran seorang legislator aktif DPRD Sumsel berinisial Y yang turut diperiksa dalam pusaran skandal proyek mangkrak bernilai miliaran rupiah tersebut.
Pemeriksaan terhadap Y dilakukan oleh penyidik bidang Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Selatan pada Jumat, 25 Juli 2025, sejak pukul 10.00 WIB hingga sore hari. Pemeriksaan intensif ini menandai babak baru dari pengusutan kasus korupsi kerja sama bangun guna serah (BGS) antara pemerintah daerah dan pihak swasta yang hingga kini belum tuntas.
Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sumsel, Vanny Yulia Eka Sari SH MH, membenarkan pemeriksaan tersebut. “Benar, yang bersangkutan hadir dan diperiksa sebagai saksi. Ini merupakan bagian dari upaya penyidik untuk melengkapi berkas penyidikan dan memperkuat alat bukti yang telah ada,” ujarnya kepada media.
Meski belum diumumkan status hukum lebih lanjut terhadap legislator Y, publik mencium adanya indikasi keterlibatan oknum legislatif dalam proyek yang kini berubah menjadi proyek bermasalah. Bahkan, tak sedikit yang menduga bahwa keterlibatan para pembuat kebijakan menjadi kunci utama terbongkarnya skema korupsi yang lebih besar.
Sejauh ini, Kejati Sumsel telah menetapkan lima tersangka dalam perkara ini. Namun, penyidikan belum berhenti. Vanny menegaskan bahwa siapa pun yang terkait dengan proyek BGS akan diperiksa, tanpa pandang bulu. “Pemeriksaan akan terus berkembang. Semua pihak yang punya keterkaitan akan dimintai keterangan,” tegasnya.
Tak hanya Y yang diperiksa. Tokoh politik senior Sumsel, mantan Wakil Gubernur periode 2015–2016 Ishak Mekki, juga telah beberapa kali diperiksa dalam kasus ini. Pemeriksaan terhadap Ishak disebut penting untuk menelusuri aliran kewenangan dan tanggung jawab dalam proses awal kerja sama proyek Pasar Cinde.
Pasar Cinde sendiri awalnya digadang sebagai ikon baru perekonomian Palembang. Sayangnya, proyek revitalisasi yang sempat menyulut pro dan kontra sejak awal justru berhenti di tengah jalan, menyisakan kerangka beton dan tumpukan pertanyaan publik. Proyek yang dijalankan melalui skema BGS itu kini menjadi simbol kegagalan tata kelola dan dugaan korupsi berjamaah.
Desakan publik untuk mengusut tuntas siapa saja yang menikmati keuntungan pribadi dari proyek ini semakin kencang. Apalagi dengan masuknya unsur legislatif dalam daftar saksi, masyarakat mulai bertanya: apakah ini hanya permukaan dari gunung es kasus korupsi yang lebih besar?
Skandal Pasar Cinde kini bukan sekadar perkara hukum, tetapi juga uji kredibilitas terhadap integritas pejabat Sumsel. Dengan penyidikan yang terus bergulir, publik menanti siapa lagi yang akan diperiksa… atau bahkan ditetapkan sebagai tersangka berikutnya. (TIM)
0 komentar:
Post a Comment