Lahat, Sumsel, UKN
Publik dikejutkan dengan kabar tertangkap tangannya Camat Pagar Gunung, Elsye Hartuti, SSTP, MM, dalam sebuah Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Kejaksaan Negeri (Kejari) Lahat pada Kamis (24/7/2025). Tak hanya Elsye, OTT ini juga menyeret 20 kepala desa (Kades) di Kecamatan Pagar Gunung serta 1 Ketua Forum Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI).
OTT ini menjadi pukulan keras bagi jajaran Pemkab Lahat. Banyak rekan sejawat mengaku terkejut dan prihatin atas penangkapan Elsye. "Kami cukup shock. Belum tahu pasti apa perkara yang menjerat beliau. Kita percayakan saja kepada proses hukum," ujar seorang pejabat ASN yang enggan disebut namanya.
Kecamatan Pagar Gunung sendiri merupakan wilayah yang cukup strategis di Kabupaten Lahat, dengan 20 desa di bawah naungannya. Daerah ini dikenal sebagai wilayah agraris dengan mayoritas warganya bekerja sebagai petani kopi, padi, dan karet. Letaknya berbatasan langsung dengan Kecamatan Pulau Pinang dan Kecamatan Mulak Sebingkai.
Meski belum ada keterangan resmi dari pihak kejaksaan mengenai dugaan korupsi atau pungli yang dilakukan, informasi awal menyebutkan adanya indikasi penyalahgunaan dana desa yang melibatkan sejumlah kades dan difasilitasi oleh camat. Beberapa sumber menyebut, OTT terjadi saat para kades sedang mengikuti rapat koordinasi bersama camat di kantor Kecamatan.
Karier Elsye yang sempat bersinar di dunia birokrasi kini harus tercoreng oleh kasus yang sedang diselidiki aparat hukum. Masyarakat pun ikut menyoroti, mengingat jabatan camat adalah ujung tombak pengawasan dan pelayanan di tingkat kecamatan.
Apakah ini akan menjadi pintu terbuka terbongkarnya praktik kolusi dan pungli yang lebih besar di Lahat? Masyarakat kini hanya bisa menunggu proses hukum berjalan sembari berharap keadilan benar-benar ditegakkan.
Kini, sosok Elsye yang dulunya dikenal sebagai camat andalan, berubah menjadi sorotan utama dalam pusaran dugaan korupsi yang mengguncang Kabupaten Lahat. (TIM)
0 komentar:
Post a Comment