Bandung UKN
Suasana peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80
di Bandung, Jawa Barat, pada Minggu, 17 Agustus 2025, berlangsung meriah
sekaligus penuh kejutan. Di tengah rangkaian upacara kenegaraan tingkat
provinsi, sosok yang dikenal sebagai politisi nyentrik sekaligus budayawan, Kang
Dedi Mulyadi (KDM), membuat publik terperangah dengan pengumuman luar biasa
yaitu beliau memberikan apresiasi sebesar Rp150 juta untuk setiap anggota
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibra) Jawa Barat.
![]() |
foto istomewa |
Baca Juga yaitu
1. 17 Agustus, Merdeka Benar atau Sekadar Seremonial?
Refleksi Pedih di Balik Euforia HUT RI
2. Koq, Wagub Jateng Jadi Irup Upacara 17 Agustus di
Pati, ke Mana Bupati Sudewo?
3. Bupati Empat Lawang Pimpin Upacara HUT RI ke-80 tahun
2025, Begini Momen Haru yang Bikin Bangga
4. Terungkan banyak pemda yang kurang peduli terhadap skor SPI KPK
5. Korupsi Musuh Bersama Integritas Harga Mati.
6. Pemkot Lubuk Linggau naikan PBB 200 %, warga mengeluh
Dalam sambutannya, KDM menegaskan bahwa pemberian apresiasi ini bukan
semata soal uang, melainkan simbol penghormatan kepada anak muda yang menjadi
bagian penting dalam menjaga semangat nasionalisme.
"Anak-anak Paskibra adalah teladan. Mereka mengorbankan waktu,
tenaga, bahkan mimpi masa remaja mereka demi sebuah tugas mulia yaiyu
mengibarkan Sang Saka Merah Putih dengan sempurna. Bagi saya, ini bukan hanya
latihan fisik, tapi juga latihan jiwa dan mental untuk menjadi pemimpin masa
depan bangsa. Maka, apresiasi Rp150 juta per orang ini saya harap menjadi bekal
dan motivasi agar mereka terus berkarya dan mencintai Indonesia," ungkap
KDM dengan penuh semangat.
Langkah ini dinilai banyak pihak sebagai keputusan berani sekaligus
langka. Pasalnya, selama ini apresiasi untuk anggota Paskibra biasanya hanya
sebatas piagam penghargaan atau bantuan pendidikan. Namun, KDM justru tampil
dengan gebrakan besar yang belum pernah dilakukan tokoh lain di tingkat
provinsi.
Menjadi anggota Paskibra bukanlah hal mudah. Proses seleksi yang ketat
dilakukan sejak tingkat kabupaten/kota hingga provinsi. Mereka harus melewati
serangkaian tes fisik, mental, hingga wawasan kebangsaan. Setelah lolos,
perjuangan belum berhenti.
Selama berbulan-bulan, anggota Paskibra digembleng dengan latihan
intensif. Mulai dari baris-berbaris, kedisiplinan, kekuatan fisik, hingga
penguatan mental. Semua itu dilakukan untuk memastikan bahwa saat momen sakral
pengibaran bendera berlangsung, tidak ada kesalahan sedikit pun.
Bagi mereka, mengibarkan bendera bukan sekadar tugas, melainkan
kehormatan hidup. Banyak cerita haru yang muncul diantaranya ada yang rela
meninggalkan bangku sekolah sementara waktu, ada yang menahan sakit fisik demi
tetap tampil prima, bahkan ada yang mengaku harus jauh dari keluarga selama
masa karantina.
Karena itu, apresiasi yang diberikan KDM dianggap sangat tepat. Seolah
menjadi pengakuan atas jerih payah dan pengorbanan yang telah dilakukan para
pemuda tersebut.
Kabar tentang pemberian Rp150 juta per orang ini cepat menyebar, baik
melalui media sosial maupun pemberitaan lokal. Banyak warganet yang memberikan
komentar positif, menganggap KDM sebagai sosok pemimpin yang benar-benar
memahami pentingnya menghargai peran generasi muda.
"Luar biasa, semoga pejabat lain meniru langkah Kang Dedi. Anak
muda jangan hanya diminta berjuang, tapi juga diberi penghargaan nyata,"*
tulis seorang netizen di platform X.
Sementara itu, salah seorang orang tua anggota Paskibra mengaku nyaris
meneteskan air mata saat mendengar pengumuman tersebut. "Kami tidak
menyangka jerih payah anak kami dihargai sedemikian besar. Terima kasih, Kang
Dedi. Ini bukan soal uangnya, tapi soal pengakuan dan penghormatan,"
ucapnya.
Banyak pihak menilai, kebijakan apresiasi ini sejalan dengan gagasan Generasi
Emas 2045, yakni cita-cita besar Indonesia menyambut 100 tahun kemerdekaan.
Menurut KDM, Paskibra adalah cikal bakal calon pemimpin yang memiliki disiplin,
cinta tanah air, dan mental baja.
"Kalau bangsa ini ingin maju, kita harus berinvestasi pada anak
muda. Bukan hanya lewat pendidikan formal, tapi juga lewat
pengalaman-pengalaman yang membentuk karakter mereka. Paskibra adalah salah
satu wadah pembentukan karakter terbaik yang kita miliki," tambahnya.
Dengan suntikan dana Rp150 juta per orang, KDM berharap para anggota
Paskibra bisa menggunakannya untuk hal-hal produktif, seperti melanjutkan
pendidikan, memulai usaha, atau membantu keluarga.
Peringatan HUT RI ke-80 di Bandung tahun ini memang terasa istimewa.
Selain kehadiran pejabat daerah, tokoh nasional, serta ribuan masyarakat, momen
pengibaran bendera berlangsung khidmat dan penuh haru. Langit cerah Kota
Bandung seakan menjadi saksi betapa semangat persatuan dan kebangsaan tetap
terjaga.
Namun, pengumuman KDM-lah yang menjadi sorotan utama. Media nasional dan
lokal ramai memberitakan langkah berani tersebut. Bahkan, tidak sedikit pihak
yang menduga langkah ini bisa menjadi preseden bagi daerah lain untuk lebih
serius memperhatikan pembinaan generasi muda.
Kisah apresiasi Rp150 juta dari Kang Dedi Mulyadi untuk anggota Paskibra
Jawa Barat menjadi catatan bersejarah dalam peringatan HUT RI ke-80. Di tengah
hiruk-pikuk kehidupan modern yang kadang membuat nilai-nilai kebangsaan terasa
memudar, langkah KDM menjadi pengingat bahwa generasi muda tidak boleh
diabaikan.
Mereka adalah penerus bangsa, penjaga bendera, sekaligus harapan masa
depan. Memberi penghargaan nyata adalah cara terbaik menyalakan semangat mereka
agar terus mencintai negeri ini.
0 komentar:
Post a Comment