Wednesday, February 14, 2018

Mengenal Advertorial Media Massa

Advertorial Media Massa
By. Ismail Marzuki, SE

Obrolan kito,
Dikalangan Jurnalis dan media, baik cetak maupun Online Kosa kata
Advertorial tentu sangat tidak asing lagi. Tetapi banyak juga orang yang kurang memahami apa sesungguhnya advertorial itu. Pada edisi ini kami akan mencoba untuk mengumpulkan bahan guna memberikan penjelasan secara
komprehensip bagi kita semua sehingga kita akan sedikit mengerti tentang advertorial itu. Dan pembaca tidak menyadari bahwa yang dibacanya adalah sebuah ADVERTISING DAN EDITORIAL.


Definisi Advertorial
Advertorial berasal dari kata advertising dan editorial. Advertising berarti iklan dan editorial berarti opini. Disebut juga pariwara atau ada juga yang menyebut forum bisnis. Jadi pengertian advertorial adalah artikel yang dimuat di media massa dengan tujuan untuk promosi atau berkampanye. Selain itu, advertorial bisa diartikan sebagai iklan yang disusun atau dibuat sedemikian rupa sehingga seperti sebuah artikel yang dikarang oleh media cetak yang bersangkutan.
Menurut kamus bahasa Indonesia, advertorial berarti iklan yang berupa berita (bukan gambar atau poster); pariwara. Advertorial merupakan salah satu bentuk periklanan yang ada di media massa dengan menggunakan gaya bahasa jurnalistik.
Selain itu, definisi dari advertorial atau infomercial adalah iklan yang dirancang untuk mensimulasikan isi editorial. Tulisan advertorial adalah iklan. Hanya saja, berbeda dengan iklan display, pada dasarnya, advertorial terkesan sebagai suatu berita sebagaimana dalam surat kabar atau majalah pada umumnya. Bedanya, tulisan seperti berita itu memang mengakomodir sesuai dengan kemauan klien (pemasang iklan), sembari memberi tulisan informatif kepada pembaca.
Narasumber atau klien membayar sejumlah uang untuk memasang tulisan tersebut di media. Sama halnya seperti membeli halaman untuk iklan display. Cuma beda tujuan. Iklan display bertujuan untuk membangkitkan minat khalayak sesuai pesan yang diiklankan, agar mereka tertarik membeli produk atau jasa yang ditawarkan, sehingga menghasilkan keluaran bersifat kuantitatif.
Sedangkan, tulisan advertorial lebih cocok menjadi bagian dari aktifitas below the line. Seperti target yang ingin diraih oleh kehumasan, dalam artikel sebanyak 3500 karakter, klien mencoba membangun kesadaran merek (brand awareness), citra merek, citra perusahaan (corporate image), atau menyajikan informasi agar pembaca lebih mengenal produk atau jasa maupun program.
Mungkinkah yang bagus-bagus saja diceritakan? Bisa jadi karena memang tulisan menganut azas ‘positive thinking’ atau karena sesuai kemauan klien. Dalam penulisan advertorial tetap mengacu pada konsep 5W + 1 H seperti pembuatan berita. 5 W = Who (siapa), What (apa), Where (di mana/lokasi), When (kapan), dan Why (kenapa). Ditambah 1 H sebagai how (bagaimana).

Pengertian Advertorial Menurut Para Ahli:

1.    Hutabarat, “Pada dasarnya advertorial atau pariwara tidak banyak berbeda dengan feature. Bedanya, pariwara lebih banyak bobot promosinya ketimbang informasi umumnya. Selain itu volumenya jauh lebih besar. Untuk itu perlakuannya lain sekali. Koran takkan memberikan tempatnya gratis begitu saja. Tempat itu harus dibayar sebagaimana layaknya tempat untuk iklan.”

2.    Kleppner, “Advertorial adalah iklan yang digunakan untuk mempromosikan pandangan tertentu, istilah ini berasal dari advertising dan editorial.”

3.    Arens (1992:15), “Advertorial that is half advertising half editorial aimed at swaying public opinion rather then selling production.”
(Advertorial itu adalah setengah iklan setengah editorial yang ditujukan untuk menggoyang opini publik ketimbang menjual produksinya. Red.)

4.    Sudiana ( 1984:1), Advertorial adalah bentukan dari iklan dan tajuk rencana. Pengertian iklan sendiri, menurut Dendi Sudiana, merupakan bagian dari reklame yang berasal dari bahasa Prancis, RE-clamere yang berarti meneriakan berulang-ulang.


Jenis advertorial dibedakan berdasarkan materi pesan yang disampaikan dalam penulisannya. Berikut adalah beberapa jenis advertorial :
1.    Advertorial produk. 
Dalam penulisannya, membahas mengenai produk-produk apa saja yang ingin disajikan ke masyarakat. 
2.    Advertorial jasa.
Dalam penulisannya, menyajikan jasa yang ditawarkan pada khalayak.

3.    Advertorial korporat (perusahaan).
4.    Dalam penulisannya, membahas mengenai keberadaan dan  kegiatan  suatu  perusahaan  atau instansi yang bersangkutan.
5.    Advertorial pemerintahan.
Dalam penulisannya, membahas mengenai kegiatan di bidang pemerintahan atau potensi suatu daerah 

Dua jenis pertama yakni produk dan jasa, cukup kental dengan bau iklan. Namun untuk advertorial korporat dan pemerintahan, terkadang pembaca tidak menyadari bahwa artikel yang diangkat merupakan iklan terselubung. Apalagi jika tampilan desainnya tidak dibedakan dengan artikel biasa.


SIFAT
1.    Informatif
Bersifat memberitahukan atau memperkenalkan produkjasa, dan kegiatan yang ditawarkan. Advertorial informatif ini menggunakan gaya penulisan langsung (straight news)
2.    Eksplanantif 
bersifat menjelaskan dan menguraikan produk, jasa, dan kegiatan secara langsung
3.    Interpretif 
bersifat menginterpretasikan informasi atas produk, jasa, dan kegiatan yang dilakukan dengan memberikan sejumlah komentar atau keterangan
4.    Persuasif 
bersifat membujuk khalayak untuk mengikuti apa yang dikehendaki penulis
5.    Influentif 
bersifat mendorong adanya aksi dari khalayak dan mengarahkan timbulnya tindakan
6.    Memuji
Bersifat memberikan pujian atas informasi yang diberikan agar khalayak menjadi tertarik 
7.    Argumentatif 
bersifat membuktikan sesuatu dengan pemberian argumen dan uraian-uraian analitis
8.    Eksploratif 
bersifat mengungkap dan menjelaskan secara mendalam informasi yang diberikan pada khalayak. Lebih menjawab pertanyaan mengapa dan bagaimana.

------00000------

Berikut ini kami tampilkan salah satu contoh Advertorial yang kami lansir dari halaman situs : 

Kualitas Air Minum dan Sanitasi di Aceh Kini Semakin Baik

Kehidupan masyarakat Aceh pascatsunami berangsur normal. Hal tersebut terlihat dengan masyarakat yang sudah mulai bekerja, bercocok tanam, atau menuntut ilmu ke sekolah. Saat ini, pemerintah terus memantau kebutuhan masyarakat. Salah satunya, kebutuhan air minum dan sanitasi.
Pemerintah, Pemda Aceh, dan masyarakat berkolaborasi mengimplementasikan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) sejak 2014, salah satunya di Gampong Jantho, Kabupaten Aceh Besar. Gampong adalah sebutan desa bagi masyarakat Aceh.
Program Pamsimas bertujuan meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan air minum dan sanitasi yang berkelanjutan di wilayah perdesaan dan pinggiran kota. Saat ini, Gampong Jantho dan Gampong Cot Dulang menjadi fokus perhatian. Alasannya, seperti dijelaskan Ansari, Kepala Gampong Jantho, warga menggunakan hulu Sungai Krueng Aceh dan sumur umum untuk mandi, mencuci, dan air minum.
Sebanyak 424 penduduk Gampong Jantho menggunakan air tadah hujan untuk mengairi sawah dan ladang. Mereka bermata pencaharian sebagai petani kemiri dan buah pinang, selain juga beternak.
“Kami bisa memanen padi maksimal setahun sekali karena tanah kering saat musim kemarau,’’  ujar Sayed Jamaluddin (65) warga Gampong Jantho yang sudah 20 tahun tinggal di desa tersebut.
Masyarakat desa mengambil air minum dari delapan sumur kepunyaan warga untuk satu desa dan dari Sungai Krueng Aceh yang melintas di Gampong Jantho untuk mandi, buang air besar, mencuci pakaian, wudu, dan lain lain.
Warga memang kesulitan mendapatkan air. Saat kemarau, sumur dan tanah kering hingga tidak dapat menanam padi. Saat musim hujan, sumur dipenuhi lumpur dan aliran sungai deras. Hal tersebut membuat anak-anak terkena wabah cacar setiap tahun. Warga Gampong Jantho sangat membutuhkan air minum yang layak.

Kesulitan juga dialami siswa SD Negeri 01 Jantho. “Anak-anak sangat kesulitan membersihkan diri setelah mereka selesai BAB, wudhu, serta cuci tangan di sekolah karena terkadang air sumur juga banyak lumpur saat musim hujan dan kering saat kemarau, sehingga anak-anak harus pergi ke sungai,’’ ucap Cut Ratmiyati, Kepala Sekolah sekaligus pengajar di SDN 01 Jantho yang telah mengajar selama 28 tahun.
Share:

0 komentar:

Featured Post

HOLDA, hari ini mengambil Formulir di DPW Partai Kebangkitan Bangsa, sumsel

Cari di web ini

Tag